Thursday, July 26, 2012

Fakta Dibalik Pembuatan Film Porno / Hal di Balik Cara Pembuatan Film Porno

Tidak sengaja ketika browsing belum lama ini saya menemukan satu artikel yang cukup menarik mengenai film porno. Film porno ? Sudahlah tidak usah (pura-pura) terkejut ! Jangankan kita para remaja, anak-anak SD-SMP pun kini sudah banyak yang ikut serta menonton dan bahkan menjadi penggemar berat (baik itu film atau artisnya). Situasi yang ironis memang. Tapi dalam kesempatan ini, saya bukan untuk memberikan semacam solusi bagaimana mengurangi atau menghilangkan “masalah” ini. Jujur saja sampai saat ini saya masih belum tahu begaimana mengatasi permasalahan ini, karena justru saat ini bukanlah suatu hal sulit untuk memperoleh film (atau video) porno.

Pornografi adalah bisnis online yang sangat besar. Jutaan orang mengakses situs-situs porno di internet dan memang sejak dahulu pornografi sudah menjadi sumber dan pemicu masalah mental nomer 1 di US sana (di Indonesia juga).Tidak terlalu sulit untuk mengakses situs-situs porno, tinggal tulis kata sandinya dimesin pencari (google,yahoo dll) maka akan muncul banyak link yang menuntun kita kearah sana.

Tidak seperti yang telah dibayangkan sebelumnya ternyata dibalik pembuatan film porno tersebut muncul beberapa fakta yang cukup mengejutkan dan jarang ter-expose kepermukaan. Film porno tidaklah selalu segelamour seperti yang tampak dari luar, ternyata artis-artisnya mengalami semacam “tekanan” dalam menjalani profesi mulianya itu. Berikut adalah beberapa fakta yang berkaitan dengan pembuatan film porno yang saya ambil dari salah satu artikel di internet :

1. Artis porno 100% berbohong kalau mereka bilang menikmati pembuatan film bokep yang mereka peranin. Meski artis wanita bisa dibayar 10x lipat dari pemeran pria tapi dalam proses pembuatan film porno bisa berlangsung 18 jam sehari untuk menghemat budget dan dalam sehari mereka bisa shoting utk 3 s/d 4 scene berbeda.

2. Setiap scene nya bisa berlangsung berjam-jam tergantung dari apa aktornya bisa ”tampil” sesuai dengan harapan sang sutradara atau apa si artis yg harus istirahat dulu karena rasa sakit saat melakukan adegan hardcore. Seperti adegan anal sex yg seringkali harus dihentikan karena ada yg seharusnya tidak boleh tampil

3. Saat menunggu scene berikutnya biasanya artis porno menghabiskan waktu di restroom untuk minum minuman keras atau pake narkoba biar bisa ngurangin rasa malu dan sakit dalam adegan berikutnya. Untuk diketahui di industri film porno test yang wajib dilakukan untuk tiap aktor dan artis adalah test HIV (sebulan sekali) sedangkan test drugs tidak ada.

4. Situasi saat shooting film porno sangat menyiksa baik secara fisik maupun mental khususnya untuk artis wanita karena 12 – 18 orang berdiri dibalik layar, mulai dari sutradara dan asistennya, fans berat yg dapet hadiah nonton langsung sampai tukang lampu dan fotografer yg punya hak untuk mem “freeze” adegan tertentu agar bisa diambil angle foto yg terbaik.

5. Artis porno adalah pembohong profesional karena kalau mereka menceritakan kenyataan sebenernya maka hancurlah fantasi yg ada di tiap kepala ngeres para penggemar dan sekaligus menghancurkan karir “indah” mereka. Dan disinilah ironisnya karena sudah terbiasa berbohong para artis film bokep biasanya malah punya kemampuan akting yg lebih baik dari kebanyakan bintang hollywood. (http://www.acehforum.or.id/lima-fakta-menarik-t24851.html)

Tambahan lagi belum lama ini ada satu berita di Los Angeles sana yang dilansir langsung oleh petugas kesehatan di Los Angeles, Amerika Serikat, pada surat kabar harian LA Times menyatakan bahwa ternyata sedikitnya ada 16 orang bintang film porno positif terinfeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam kurun waktu lima tahun belakangan. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa industri hiburan dewasa tersebut tidak melindungi para artisnya dari penyebaran penyakit menular seksual tersebut.

Tidak seperti yang diperkirakan bukan ? dari beberapa fakta yang telah dipaparkan dimuka kita bisa menarik sedikit kesimpulan ternyata profesi sebagai artis porno merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit dan penuh tekanan. Profesi ini pada dasarnya bukanlah sebuah profesi yang didasari karena hobi atau semacamnya, melainkan karena suatu keterpaksaan. Suatu pilihan yang sulit memang, mereka (para artis, khusunya artis wanita) sama sekali tidak merasa nyaman dengan pekerjaannya itu. Walaupun tidak begitu relevan dengan ajaran Marx yang sesungguhnya, tapi bolehlah kita sedikit meminjam konsep Karl Marx. Mungkin inilah yang disebut sebagai ”alienasi”. Para artis (pekerja) tersebut terus menerus tereksploitasi oleh para pemilik modal (pemilik usaha bisinis porno) dan juga merasa terasingkan dengan pekerjaannya sendiri.

Janganlah melihat sesuatu dari luarnya saja karena tidak jarang justru nilai-nilai yang lebih subsntansial berada jauh didalamnya. Begitu juga dalam realitas film porno. Dari sini setidaknya kita mengetahui bahwa ternyata film porno itu bisa kita sebut sebagai fasilitas “hiburan” yang menyakitkan, jadi apakah anda akan tetap ingin terus menonton “hiburan” ini? Terserah Anda .
.........





Pengakuan Eks Bintang Film Porno
Lubben Family


Kisah nyata mantan aktris bintang porno yang bertobat dan membuka segala kepalsuan di bisnis pornografi. Mantan aktris itu bernama Shelley Lubben, dan kini aktif di kegiatan pembinaan bagi para mantan pemain film porno.

Tulisan ini diterjemahkan dari situs Shelley, shelleylubben.com.
===========================================

Pengakuan Eks Bintang Film Porno

Shelley Lubben, mantan bintang film porno, membuat pengakuan mengejutkan. Industri pornografi, menurut dia, penuh dengan kepalsuan.

Shelley mengingatkan Amerika bahwa misi industri pornografi adalah untuk “menghancurkan Anda dan keluarga melalui kemampuannya memikat Anda, mendukung kecanduan Anda terhadap pornografi, dan mengambil keuntungan dari itu”.

Mantan penari telanjang, pelacur, dan aktris film porno era ’80 hingga ’90-an ini menderita berbagai efek negatif dari industri pornografi. Dia pernah didiagnosa menderita Bipolar Disorder, Post Traumatic Stress Disorder, Deppressive Disorder, Impulse Control Disorder, dan trauma lainnya akibat kekerasan dalam industri seks.

Pada 1994, dia terinfeksi Herpes pada kelaminnya ketika masih produktif bermain film porno. Tak lama kemudian penyakitnya itu berkembang menjadi kanker serviks.

Shelley juga pernah mengalami kehamilan yang tak dikehendaki dari kegiatan prostitusinya, dan dua di antaranya berakhir dengan keguguran. Belakangan, bersama suaminya, dia mengalami kehamilan Entopis dan tiga kali keguguran.

Shelley kini mengerti betapa merusaknya industri pornografi itu. Setelah menemukan Tuhan dan melalui delapan tahun masa pemulihan di Champion’s Center di Tacoma, Washington, Shelley kini mulai dapat hidup normal.

Kebohongan Industri Pornografi

Pornografi kini menjadi konsumsi yang tak asing lagi bagi berbagai kalangan, orang dewasa hingga kanak-kanak. Berdasar data comScore Media Metrix, 71,9 juta orang mengunjungi situs porno pada Agustus 2005. Industri pornografi di Amerika Serikat meraup USD12 miliar setahunnya. Angka itu lebih besar dibanding gabungan pendapatan event olahraga NFL, NBA, dan Major League Baseball. Di seluruh dunia, bisnis porno meraup USD57 miliar.

Sebagai perbandingan, raksasa produsen peranti lunak Microsoft hanya mendapatkan USD36,8 miliar pada 2004.

Pornografi bukan saja merupakan hal yang menyebabkan kecanduan, namun juga menyebarkan kebohongan tentang perempuan. Pornografi, menurut Shelley, mengeksploitasi dan merendahkan martabat kaum hawa. Pornografi membuat perempuan menjadi objek, bukan sebagai orang yang memiliki perasaan dan pendapatnya pribadi.

“Mereka (perempuan) hanya menjadi ‘binatang peliharaan’ atau ‘teman bermain’, yang dinilai hanya dari leher ke bawah. Perempuan dianggap tak lebih dari sekadar segumpal daging,” ujarnya.

“Kebohongan lain dari industri pornografi memaksa Anda percaya jika seorang aktris menyukai seks. Mereka ingin Anda berpikir perempuan menikmati penghinaan dengan segala macam tindakan yang menjijikkan,” ungkapnya.

Dalam bukunya, Shelley menulis:

Banyak yang percaya perempuan menikmati pembuatan film porno, namun kenyataannya mereka mengalami akhir yang tidak bahagia. Perempuan tidak menikmati pembuatan film itu, dan jika Anda melihat lebih dekat proses pembuatannya, Anda akan mengetahui beberapa alasannya.

Di dunia seks hardcore, hari yang dialami aktris porno sangat panjang dan membosankan. Perempuan diminta datang pukul delapan pagi untuk dirias, dan itu hanya untuk memastikan si aktris tiba tepat waktu untuk bekerja. Bintang porno memiliki kebiasaan datang terlambat, karena mereka kerap mengonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol di malam sebelumnya.

Setelah dirias, aktris porno biasanya menunggu berjam-jam sampai giliran mereka direkam tiba. Beberapa adegan dilakukan selama satu jam, dan beberapa selama beberapa jam. Itu sangat bergantung apakah aktor pria dapat “perform” atau tidak pada adegan pertama. Itu juga tergantung jika aktris harus berhenti karena tidak dapat menahan sakit akibat adegan hardcore.

Saat menunggu, pemain film porno yang kelelahan biasanya masuk ke kamar kecil dengan berbotol-botol alkohol atau pergi ke mobil mereka untuk mengonsumsi heroin, atau berkumpul di belakang dengan aktor lainnya untuk merokok mariyuana.

Perempuan tidak pernah merasakan kenikmatan karena pemotongan adegan yang terus menerus. Sutradara kerap berteriak “cut” dan aksi yang sedang berlangsung diinterupsi untuk mendapatkan gambar yang lebih baik, menyesuaikan pencahayaan, atau mengolesi tubuh dengan cairan.

Berkali-kali sutradara menghentikan adegan dan meminta aktor untuk “menyetop” gerakan, sehingga membuat kesakitan psikis dan emosi bagi aktris.

Saya berbicara berdasar pengalaman pribadi, ketika gerakan diminta untuk “berhenti (freeze)” pada posisi tertentu selama beberapa menit, hanya untuk menyesuaikan cahaya atau kamera, saya merasakan sakit dan terhina. Sangat memalukan pula ketika adegan dihentikan hanya untuk mengoleskan cairan seperti air mani, kotoran manusia, atau darah.

Meski faktanya perempuan tidak menikmati pembuatan film porno, mereka terus berbohong kepada penggemarnya dan dengan bangga mengaku menikmati pembuatannya. Tentu itu mereka lakukan. Mereka mendapat bayaran ratusan dan ribuan dolar untuk berbohong karena ini adalah pekerjaan mereka. Bintang porno dibayar sebagai pembohong profesional yang tahu bagaimana berbuat dan mereka melakukannya dengan baik.

Saya dulu menyombongkan diri terus menerus kepada penggemar dan sutradara mengenai kesukaan saya bermain di film porno. Saya berbohong 100 persen saat itu kepada 100 persen orang. Berbohong merupakan bahasa ibu bagi bintang porno, karena mereka tidak dapat mengatakan yang sesungguhnya. Sebab, tidak hanya akan merusak fantasi penggemarnya, namun yang lebih penting akan menjatuhkan jumlah pembayaran cek.

Jangan percaya aktris porno saat mereka mengaku menikmati pembuatan film. Mereka hanya berakting.

Saat ini Shelley dan suaminya, Garret, mendirikan Yayasan Pink Cross, lembaga nonprofit untuk memberikan dukungan bagi mereka yang ingin keluar dari industri seks.


............



10 Alasan Cewek Mengintip Film Porno
Mungkin cewek nggak banyak mengoleksi gambar atau video panas seperti yang biasanya dilakukan cowok, tapi mereka sama tertariknya menyaksikan adegan ataupun gambar-gambar tersebut. Ketertarikan cewek untuk menyaksikan film porno biasanya berbeda dengan motivasi para cowok. Lalu, buat apa dong?

1. Penasaran
Banyak hal yang membuat cewek penasaran, entah posisi seks yang dilakukan tokohnya, obyek yang digunakan, atau mengenai anatomi para pemainnya. Bahkan ada pula yang penasaran, bagaimana kira-kira pembuatan film porno semacam itu? Bahan apakah yang digunakan untuk menciptakan sperma agar volumenya terkesan banyak?

2. Agar terangsang
Cowok dan cewek boleh saja berbeda, tetapi keduanya kompak untuk urusan sesi masturbasi. Mungkin untuk tujuan itulah, film porno dibuat. Para cowok sendiri meyakini, cewek cenderung lebih memilih fantasi mental daripada bantuan secara visual, tetapi banyak juga cewek yang memiliki daya visual sebesar pria. Atau, cowok yang lebih fantasy-oriented seperti cewek.

3. Belajar gerakan baru
Tentu, gerakan akrobatik yang dilakukan para pemain film porno sedikit susah untuk diterapkan di dunia nyata. Apalagi saat pulang ke rumah kamu dan suami sama-sama sudah kecapekan. Meskipun begitu, tetap ada gerakan-gerakan “dasar” yang bisa ditiru. Jadi, entah karena para cewek bosan dengan kehidupan seks saat ini, mencari ide gerakan baru, atau sekadar mengagumi posisi yang diterapkan si pemain, buat kamu film porno bisa tetap jadi “sarana edukasi”.

4. Membandingkan diri dengan pemain
Cewek bisa kompetitif dengan caranya sendiri, khususnya dalam hal penampilan fisik. Kadang-kadang, kita nonton film porno untuk membandingkan diri kita dengan si pemain. Misalnya, mengapa bokong amu nggak terlihat sekencang milik tokoh dalam film tersebut? Di waktu lain, cewek juga nonton film porno untuk membandingkan pasangannya dengan pemain cowok di film tersebut. Samakah ukurannya? Ups….

5. Cuci mata
Hm… wajah pemain film porno memang jarang ada yang memuaskan. Tetapi, setidaknya cewek masih bisa mengagumi bentuk badan mereka. Bahkan memandang kaki yang kokoh dan jari tangan cowok yang rapi pun bisa membangkitkan gairah.

6. Mengisi waktu
Ketika sedang iseng, dan ada DVD porno milik teman atau suami, kita bisa saja tergugah untuk mengintipnya. Kadang-kadang, hal ini juga kita lakukan saat sedang menunggu aktivitas lain. Misalnya, di sela-sela istirahat siang sambil menunggu kurir yang akan mengirim dokumen dari kantor kamu. Atau sambil menunggu jadwal serial Glee, kamu menonton film porno bersama suami? Bagi cewek, ini efisiensi waktu.

7. Mendapatkan mood
Siapa sih yang nggak kesal, ketika sedang enggak mood untuk berhubungan intim, suami nodong terus? Dalam kondisi seperti ini, film porno bisa jadi penolong. Cukup banyak lho cewek yang memanfaatkan film porno untuk “menyalakan” libidonya. Nggak bedalah dengan foreplay. Hanya saja, kita melakukannya dengan video, dan bukannya dengan pasangan.

8. Menemani pasangan
Nggak ada cowok yang nggak suka nonton film porno. Bahkan, banyak juga yang memiliki koleksi khusus. Nah, bila suami memiliki koleksi semacam ini, mau tak mau kamu pasti ikut menyaksikannya. Bahkan, kamu dan pasangan malah bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menontonnya.

9. Mengeksplorasi fantasi
Jika kebetulan kamu termasuk yang nggak nyaman menyampaikan fantasi seksual, film porno bisa jadi sarana untuk mengalaminya. Misalnya, soal mengeluarkan “bunyi-bunyian” saat sesi bercinta. Ternyata, hal ini merupakan fantasi kamu yang terdalam, yang selama ini tak pernah kamu lakukan bersama pasangan.

10. Hey, Mr P!
Penis adalah sesuatu yang aneh, tetapi bikin cewek penasaran. Karena kita nggak memilikinya, kita ingin tahu apa yang terjadi padanya. Dan, film porno bisa menjadi alat bantunya. Menyaksikan film porno nggak selalu identik dengan hal negatif. Kamu dan pasangan bisa juga mengeksplor berbagai gaya dan lokasi yang nggak terduga. Atau kebiasan ini juga bisa menjadi salah satu teknik foreplay yang unik.